Istilah inverter mungkin sudah sering didengar dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tidak banyak yang mengetahui bagaimana cara kerja atau fungsinya. Inverter ini adalah komponen paling kompleks dengan fungsi paling penting dari sistem tenaga listrik independen. Sistem ini sendiri merupakan sistem tenaga listrik yang lepas dari jaringan utilitas listrik. Untuk mengenal lebih dalam tentang inverter, perhatikan penjelasan berikut ini.
Contents
Pengertian dan Fungsi Inverter DC to AC
Sebagai awalan, yang harus diketahui dari inverter ini adalah apa itu inverter. Inverter adalah rangkaian elektronika daya yang memiliki fungsi untuk mengubah atau mengkonversi tegangan searah (DC) menjadi tegangan bolak balik (AC). Karena itulah rangkaian daya ini disebut juga inverter karena sesuai dengan fungsinya.
Jika melihat dari penjelasan tersebut, bisa disimpulkan bahwa inverter ini adalah kebalikan dari converter atau yang lebih sering disebut sebagai adaptor. Saat ini, ada beberapa jenis inverter berdasarkan kegunaannya. Ada inverter push-pull yang hanya bisa menghasilkan tegangan AC. Ada pula inverter yang bisa menghasilkan tegangan sinus murni tanpa melalui harmonisasi.
Sementara, fungsinya sudah jelas yaitu untuk mengubah arus listrik tegangan searah (DC) menjadi arus listrik tegangan bolak balik (AC) atau sebaliknya dengan efektivitas sama. Fungsi lain dari inverter ini adalah untuk mengatur serta membuat stabil tegangan pada output listrik yang dihasilkannya.
Cara Kerja Inverter DC to AC
Setelah mengetahui fungsinya, selanjutnya adalah bagaimana cara kerja inverter DC to AC ini? Rangkaian elektronika ini bekerja untuk mengubah input motor tenaga listrik AC yang kemudian diubah menjadi tegangan listrik DC lalu dipecah lagi menjadi AC serta frekuensi. Dengan begitu, motor listrik yang digunakan bisa dikontrol sesuai kecepatan yang diinginkan.
Rangkaian listrik ini bekerja dengan menggunakan beberapa komponen, yaitu trafo CT, rangkaian osilator, serta rangkaian switch (saklar). Prosesnya yaitu mengubah arus searah yang asalnya dari sumber, baik itu dari aki maupun baterai, kemudian diubah menjadi arus bolak-balik. Dengan kata lain, inverter ini tidak bisa menghasilkan tegangan listrik sendiri.
Jenis-Jenis Inverter
Rangkaian pengkonversi arus tegangan DC ke AC ini memiliki beberapa jenis. Jika dilihat secara teknis, yaitu berdasarkan jenis gelombang yang dihasilkan, jenisnya dibagi menjadi 3. Ada square sine wave, modified sine wave dan pure sine wave. Sedangkan secara umum, ada solar inverter, Interruptible Power Supply (UPS), Variable Speed Drive dan Portable Inverter.
Jenis Inverter Berdasarkan Jenis Gelombang yang Dihasilkan
Square Sine Wave Inverter
Jenis inverter DC to AC yang pertama berdasarkan jenis gelombang yang dihasilkan adalah Square Sine Wave Inverter. Ini adalah rangkaian dengan gelombang sinyal berbentuk kotak, sesuai dengan namanya. Sinyal yang berbentuk kotak ini tidak cocok jika digunakan untuk beban coil serta tidak cocok untuk trafo jenis tertentu. Inverter yang juga disebut sebagai push-pull inverter ini tidak cocok digunakan untuk beban coil seperti pada kulkas karena justru bisa merusak peralatan elektronika tersebut.
Modified Sine Wave
Jenis inverter berdasarkan karakteristik gelombangnya yang kedua adalah Modified Sine Wave. Jenis ini adalah gelombang hasil modifikasi dari gelombang kotak (square sine wave). Berbeda dengan jenis sebelumnya, inverter yang menghasilkan gelombang dengan karakteristik ini memang bisa dipakai untuk beban coil. Namun, kekurangannya adalah hasilnya jadi kurang maksimal.
Selain itu, jenis gelombang modifikasi ini juga cenderung bisa menyebabkan pemborosan daya dalam skala yang lebih tinggi. Jenis rangkaian dengan karakteristik gelombang modifikasi ini juga tidak disarankan digunakan pada peralatan elektronik yang cenderung sensitive seperti peralatan audio.
Pure Sine Wave Inverter
Jenis inverter berikutnya berdasarkan karakteristik gelombangnya adalah Pure Sine Wave Inverters. Ini adalah jenis dengan output terbaik dari jenis-jenis lainnya. Kebanyakan peralatan listrik yang dijual di pasar dirancang agar bisa bekerja dengan optimal dengan sumber daya AC berbentuk pure sine wave ini.
Pure sine wave ini memiliki karakteristik gelombang ini bekerja dengan maksimal pada semua peralatan elektronik karena gelombang yang dihasilkan pun murni sebagaimana gelombang yang dihasilkan dari PLN. Keunggulan jenis inverter ini adalah efisiensi daya yang lebih tinggi karena konsumsi dayanya lebih sedikit.
Selain itu juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan daya pribadi. Namun, dengan semua keunggulan yang ditawarkan tersebut, kelemahan dari jenis ini adalah harganya yang relatif lebih mahal.
Jenis Inverter yang Umumnya Ditemukan di Pasaran
Sementara itu, di pasaran jenis-jenis inverter yang bisa ditemukan antara lain adalah sebagai berikut:
Interruptible Power Supply (UPS)
Jenis ini adalah gabungan antara inverter dengan rectifier dan stabilizer, dimana inverter berfungsi untuk mengubah arus listrik DC menjadi arus listrik AC sedangkan rectifier berfungsi sebaliknya. Dengan begitu, peran dari rectifier ini adalah untuk mengisi tegangan ke dalam baterai.
Sebaliknya, inverter yang berperan untuk mengembalikan ke arus PLN. Lalu, tugas dari stabilizer yang akan menstabilkan tegangan pada rectifier kemudian membuat baterai bisa terisi pada tegangan optimal.
Portable / Car Inverter
Penggunaan jenis inverter ini adalah yang paling sering dijumpai. Jika Anda suka mengisi baterai ponsel atau laptop di dala mobil, maka yang digunakan adalah tegangan arus AC yang ada di dalamnya. Meskipun jenis ini banyak digunakan, namun jenis ini memiliki kekurangan.
Dayanya yang kecil, yakni tidak lebih dari 200W, ini adalah kekurangannya. Ini karena sumber daya dari jenis ini diambil dari aki mobil. Maka, ketika digunakan secara bersamaan dengan daya yang dipakai untuk mengoperasikan mobil, resikonya adalah membuat aki jadi cepat rusak karena arus listriknya harus dibagi.
Solar Inverter
Jenis selanjutnya adalah Solar inverter, yaitu jenis inverter yang digunakan untuk mengubah arus listrik bertegangan DC dari solar cell ataupun dari aki untuk menjadi arus listrik bertegangan AC. Dewasa ini, jenis Solar inverter ini juga dilengkapi dengan baterai charger sehingga bisa digunakan sekaligus untuk mengisi daya baterai.
Variable Speed Drive
Jenis inverter variable Speed Drive (VSD) ini juga gabungan antara inverter dengan rectifier sebagaimana pada UPS. Bedanya, pada VSD ini tidak dilengkapi dengan baterai sebagaimana yang ada pada UPS. Konversi yang dilakukan pada jenis inverter ini adalah untuk kebutuhan digitzing.
Frekuensi tegangan DC pada jenis ini nantinya bisa disesuaikan untuk kemudian dikonversi kembali menjadi arus listrik bertegangan AC. Fungsi ini umumnya bisa ditemukan pada perangkat-perangkat listrik berjenis induksi seperti pada motor listrik.
Demikian tadi adalah penjelasan dasar lengkap tentang rangkaian yang berfungsi untuk mengjonversi arus listrik DC menjadi arus listrik AC ini. Dari penjelasan tersebut diketahui bahwa rangkaian ini memiliki peran penting dalam sistem kelistrikan. Dengan mengetahui hal-hal dasar mengenai inverter ini, kini Anda jadi tahu bagaimana cara kerja, fungsi dan jenis-jenisnya yang nantinya bisa digunakan berdasarkan kebutuhannya.